Dikutip dari : Grown
dan Flown, penulis buku Goldman Sachs: The Culture of Success
memaknai orangtua luar biasa sebagai
berikut:
1. Memaknai pernikahan bukan hanya
milik berdua, tapi merupakan sumber keteladanan bagi anak-anaknya. Karenanya
orangtua sudah semestinya mencontohkan cara mengelola amarah, cara menunjukkan afeksi,
caranya bertoleransi, bagaimana berbuat baik, karena anak akan merekam semua
hal ini dari orangtuanya.
2. Menyadari bahwa dunia akan terus
berputar, dan mereka selalu mampu menjalaninya tanpa kehilangan arah. Dengan
begitu, anak-anak mereka pun takkan kehilangan arah karena kalau orangtua
kebingungan menghadapi apa yang terjadi dalam hidupnya, anak-anak pun akan
mengalami hal yang sama.
3. Punya perhatian besar terhadap apa
yang menjadi passion anak-anaknya. Mereka menunjukkan kepedulian dan kasih
sayang pada anak, dan selalu mencari cara untuk meningkatkan bonding. Orangtua
hebat juga selalu mau belajar untuk memasuki dunia anak-anaknya, untuk
menunjukkan pada anak-anak mereka bahwa menghargai dan mendukung apa yang anak
mereka lakukan dan sukai.
4. Punya "hubungan sehat"
dengan keuangan, makanan. Mereka menjadi tempat belajar anak mengenai cara
menghargai uang, cara mengonsumsi makanan yang baik, dan ini menjadi bekal penting
saat anak tumbuh dewasa dan hidup mandiri nantinya.
5. Memiliki hubungan yang terjaga baik
dengan saudara-saudara kandungnya, kakak-adiknya, keluarganya. Mereka
mencontohkan bagaimana hubungan baik dalam keluarga harus terus terjaga dan
merupakan hal penting yang sangat memengaruhi kehidupan, termasuk kehidupan
anak-anaknya nanti.
6. Tak pernah menonjolkan kehebatannya.
Mereka tidak ingin selalu merasa benar dan hebat, apalagi di depan
anak-anaknya. Kredibilitas lebih penting ketimbang ego yang tinggi.
7. Selalu memiliki antusiasme dalam
menjalankan pengasuhan, sejak anak dilahirkan sampai dewasa.
8. Mengajarkan anak-anaknya untuk
berusaha mandiri menggali potensi, menunjukkannya, dan memberikan kontribusi
sebagai pribadi dengan potensi yang dimilikinya. Mereka mendorong anak-anaknya
untuk mengasah kemampuan diri, meski kadang harus membuat anak marah atau
membuatnya dibenci oleh anak-anaknya sendiri. Namun hasilnya, anak belajar
mengenai kerja keras dan fokus pada potensi diri.
9. Melewati masa di mana anak-anak
marah bahkan benci kepada mereka. Namun justru momen inilah yang menunjukkan
mereka telah menjalankan tugas pengasuhan dengan baik. Momen ini takkan
menghentikan orangtua hebat untuk selalu berbesar hati terhadap anak-anaknya,
dan takkan pernah mundur untuk selalu menjadi pendamping dan pebimbing bagi
keluarganya.
10. Menyadari dan memahami kecemasan
yang anak-anak mereka rasakan. Mereka akan merespons masalah yang terjadi pada
anak-anak, tanpa rasa panik, namun justru memberikan perhatian penuh.
11. Selalu mau beradaptasi dengan
anak-anaknya, dan berlaku adil tak pernah memperlakukan anak-anak secara berbeda.
12. Tak pernah kebingungan memisahkan
siapa orang dewasa, siapa anak-anak, siapa yang memegang kendali dan tanggung
jawab. Artinya, di tengah perselisihan apa pun, saat mengalami kondisi sulit
apa pun, orangtua selalu berada terdepan mengendalikan situasi dengan cara-cara
yang adil. Bukan hanya memihak dirinya, namun memerhatikan kebutuhan
keluarganya. Menunjukkan ketegasan yang mendapatkan pengakuan dan penghargaan
dari anak-anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar