Kamis, 29 November 2018

Monev GLS dan OSIS di SMPN 2 Cigudeg 2018

Kamis 22 November 2018 merupakan hari yang bersejarah untuk SMPN 2 Cigudeg karena dilaksanakannya monitoring dan evaluasi gerakan literasi sekolah dan kegiatan OSIS, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari bintek pembina OSIS dan rangkaian kegiatan lainnya.

Petugas monev yang hadir dari dinas pendidikan adalah pak Faizal yang dengan bersemangat memeriksa semua kelengkapan GLS dan OSIS secara seksama dan memberikan masukan-masukan yang sangat berharga untuk perbaikan GLS dan OSIS di SMPN 2 Cigudeg, pemeriksaan meliputi program kerja OSIS, silabus PPK dan kelengkapan lainnya termasuk SK pelaksana kegiatan, setelah itu memeriksa semua bagian yang menjadi kelengkapannya, secara lengkap beliau memberikan saran serta masukan sehingga kegiatan di SMPN 2 Cigudeg dapat terlaksana dengan baik, alhamdulillah semua kelengkapan ada di SMPN 2 Cigudeg walau belum maksimal dikarenakan dana kegiatan yang digunakan adalah hasil kerjasama siswa dan juga guru pembina, terutama literasi berkaitan dengan buku bacaan non pelajaran yang belum sesuai dengan rasio siswa.

Pelaksanaan monev ini memberikan semangat baru untuk seluruh komponen GLS dan OSIS di sekolah kami, semoga apa yang menjadi perbaikan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Terima kasih kepada seluruh tim monev yang mau bersusah payah datang ke sekolah kami yang terpencil, semoga tetap menjadi semangat dalam karya dan kerja demi kenajuan literasi dan penguatan karakter, jyga kepada seluruh komponen di sekolah kami yang tidak akan pernah lelah untuk memberikan yang terbaik untuk kemajuan bangsa Indonesia.

#laporan_monev2018
by Aki-D.R. Hidayat, S.Pd, CT, CM.

Karya Wisata SMPN 2 Cigudeg 2016

Karya Wisata dilaksanakan hari Kamis tanggal 31 Maret 2016
Jumlah peserta 85 orang peserta didik terdiri dari kelas 7 dan 8
didampingi 13 Pendamping
Sebanyak 2 Bis Wisata dari Halo Trans
Tujuan Bandung : Tangkuban Perahu, Museum Geologi, Museum Pos Giro, Gedung Sate, Alun-alun Bandung, Masjid Agung Bandung.
Berangkat dari sekolah pukul 03.45 dari rencana pukul 02.00
Rute perjalanan
Lewat Jl. Raya Parungpanjang - Legok - Karawaci - Tol Tangerang - Tol Dalam Kota - Tol Cikampek - Tol Cipali - Subang - Tangkuban Perahu
Sampai Tangkuban Perahu pukul 12.00
Dari Tangkuban Perahu lanjut pukul 14.00
Tangkuban perahu - Lembang - Ledeng - Pasopati Museum Geologi
Sampai Museum Geologi pukul 15.40
Lanjut ke Museum Pos Giro - melihat Gedung Sate - Makan - Lanjut ke Alun-alun Masjid Agung
Sampai Masjid Agung tepat Maghrib kami melaksanakan sholat berjamaah sambil menikmati alun-alun menjelang malam.
19.00 meninggalkan Bandung lewat tol Buahbatu lanjut ke Sadang untuk istirahat sambil belanja oleh-oleh.20.00
21.00 berangkat dari Sadang, sampai kembali di sekolah 00.15, semua peserta dijemput oleh keluarga.
Terima kasih sampai jumpa di kegiatan berikut.





Renungan di hari Guru



Sudahkah aku melaksanakan semua kewajibanku?
Apakah aku mengajar dengan sepenuh hati dan ikhlas?
Bagaimana kualitas mengajarku?
Apakah anak muridku berbahagia?
Apakah aku mengenal semua anak muridku?
Sudahkah aku menjadi teladan yang baik untuk mereka?
Apakah semua yang aku ajarkan dapat mereka terima?
Apakah aku sudah datang sesuai tugas mengajarku?
Apakah orang tua puas dengan kemampuan anak mereka?
_Masih banyak lagi pertanyaan untuk diriku._
Ternyata banyak hal yang belum dapat aku penuhi sebagai guru yang baik untuk anak muridku, ternyata aku banyak meninggalkan mereka karena tugas dan kepentingan keluarga, ternyata aku lalai dalam memberikan teladan untuk mereka, ternyata aku masih banyak punya kekurangan dalam ilmu pengetahuan yang baru, ternyata aku masih mementingkan diriku sendiri.
_Masih banyak lagi hal yang belum aku laksanakan._
Semakin hari aku semakin menua, semakin berat kaki ini untuk melangkah, semakin sesak nafas ini menghadapi himpitan dan beratnya cobaan serta ujian, semakin menjauh dari perbaikan kualitas diri sendiri, semakin merasa sombong dengan pengalaman mengajar yang semakin lama.
_Masih banyak hal yang berubah pada diriku_
Bagaimana aku harus bertanggungjawab atas semua di akherat nanti, mengajar bukan karena kebutuhan semata, mengajar adalah suatu keikhlasan untuk mendapatkan pahala, sekolah adalah sajadahku, setiap kata dalam mengajar adalah zikirku, setiap langkah menuju sekolah adalah sodaqohku, aku harus jadikan mengajar sebagai ibadah, bukan sebagai penggugur kewajiban, bukan sebagai alat pengejar kebahagiaan dunia, tingkatkan kemampuan dalam mengajar, tak pernah ada kata selesai dalam belajar, belajar sejak lahir sampai ke liang lahat, belajar sampai ke negeri China, belajar dari semua hal yang membuat aku bertambah pengetahuan.
_Semoga amalan ku jadi penerang kubur dan di akherat nanti, aamiin._
#renungan_aki
261118

Selasa, 05 April 2016

Literasi, Pustakawan dan Bupati Bogor

Literasi merupakan kebutuhan esensi manusia, tanpa literasi peradaban tinggi tidak akan dapat terwujudkan, perkembangan literasi dari jaman ke jaman, dari generasi ke generasi mengalami berbagai kondisi seperti turun naik dan pasang surut, banyak sekali faktor yang mempengaruhi kondisi seperti demikian, seperti yang di kemukakan oleh Bapak Satria Dharma dalam seminar peresmian Kagum tentang kewajiban membaca dan menulis bagi setiap manusia yang dimulai dengan turunnya ayat pertama untuk nabi Muhammad yaitu Iqro yang berarti bacalah, walaupun dengan kondisi nabi yang tidak bisa membaca, namun berkat itulah maka mukjizat nabi Muhammad adalah Al Quran yang berisikan perintah, larangan dan aturan dari Allah untuk makhluknya, dari awal yang tidak bisa membaca sampai menjadi pemimpin ter besar umat manusia pada jamannya.
           Pembaca merupakan konsumen utama dari bacaan, tanpa pembaca, bacaan hanyalah bentuk yg tanpa guna, pembaca sendiri banyak sekali ragamnya, pembaca yang sengaja dan tak sengaja, pembaca berita, pembaca humor, pembaca komik dan masih banyak lagi, dalam keseharian yang paling banyak membaca adalah para pelajar dan guru, guru sebagai penyebar virus membaca harus dapat menjadi teladan dari peserta didik yang merupakan pengikutnya, sering kita lihat guru dapat menjadi motivator membaca dengan cara mewajibkan siswanya membaca dahulu pelajaran yang akan disampaikan, namun sebelum itu guru yang baik telah membaca materi yang akan dibahas, sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik dan tercapai tujuannya.
      Pembaca yang baik akan dapat memahami isi dari bacaan yang dibacanya, urutan yang dibaca juga pemahaman isi dari buku sesuai dengan yg dimaksud oleh penulis atau pengarangnya.
        Pustakawan adalah orang yg sangat dibutuhkan oleh pembaca untuk memudahkan pembaca menemukan buku yang ingin dibaca, juga sebai teman diskusi, konsultasi tentang buku yg diperlukan, biasa pustakawan berkawan akrab dengan para penulis ataupun penyusun skripsi, makalah, desertasi juga thesis, mereka dengan kemampuan yang mumpuni akan sangat membantu kelancaran dalam menulis atau menyusun tugas.
   Bupati kab. Bogor Bunda Nurhayanti merupakan orang yang tak pernah jauh dari buku, sejak kecilnya malah beliau adalah kutu buku yang selalu menyayangi dan mencintai buku, dengan buku pula beliau menjadi bupati dari jenjang karir, keteladanan yang sangat perlu dicontoh oleh para generasi muda, khususnya kabupaten bogor.
        Dengan kolaborasi pembaca, pustakawan dan bupati kita dapat menggerakkan masyarakat untuk membaca, bupati dengan wewenangnya, pustakawan dengan kepiawaiannya dan pembaca sebagai penggeraknya, kita dapat mewujudkan bogor membaca sebagai kebutuhuan, kebiasaan dan keinginan, agar bangsa ini menjadi bangsa yang terbaik di dunia, aamiin.

Parungpanjang, 5 APRIL 2016
Setelah bersusah-payah menulis di waktu yang tersisa.
D.R.Hidayat
Guru Penjas SMPN 2 Cigudeg

Sabtu, 21 November 2015

PENGGUNAAN HASIL UJI KOMPETENSI GURU

Hasil UKG menjadi acuan bagi pemerintah untuk memberikan jenis pelatihan nantinya. Ada pun pelatihan yang akan dilakukan pemerintah meliputi; pelatihan kelas jauh, face to face, diskusi kelompok, dan bimbingan individu.

Menurut Anies Baswedan Mendikbud RI, hasil pelaksanaan UKG 2015 akan menjadi cermin bagi guru. Dari hasil tersebut guru akan terus belajar. UKG menjadi sebuah keharusan, sehingga guru dapat menunjukan kepada publik bahwa guru merupakan sosok yang berkompeten.
"Kita ingin tradisi belajar ditunjukkan guru kepada siswa, maka guru harus belajar sehingga guru dapat mengajarkan kepada siswa untuk terus belajar. Caranya dengan menunjukan nilai capaian UKG kepada siswa," kata Anies.

Ke depannya hasil UKG akan menjadi dasar penentuan program pendidikan dan pelatihan yang akan diberikan kepada para guru. Sebab tanggung jawab pemerintah bukan hanya pelaksanan UKG. Namun, setelah UKG, pemerintah wajib memberikan pelatihan.Pada Tahun 2015 ini pemerintah rencananya akan kembali mengadakan UKG untuk seluruh guru secara nasional. 

sama seperti UKG tahun 2013 hasilnya akan digunakan untuk pemetaan guru, target kelulusan adalah 70 dan sedikit berbeda dengan tahun 2013 akan ada pembagian grade guru-guru berdasarkan hasil yang dicapai, yaitu 
1.    Grade 1-3, untuk guru yang dapat grade ini dilabel "Tidak Layak Guru", yaitu mereka yang mendapat nilai kurang dari 40. 
2. Grade 4-7, yaitu yang nilainya antara 40-70 akan diberi pembinaan pedagogik dan profesional, 
3.   Grade 8-10, yaitu yang mendapat nilai 70 ke atas akan dijadikan sebagai tutor sebaya bagi guru-guru yang mendapat grade 4-7.

Nasib Guru yang 
"Tidak Layak Guru" ?
1.  guru-guru yang mendapat nilai rendah tersebut akan diberi pembinaan. Mereka akan dilatih secara maksimal terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalnya. Bisa saja mereka ini dilarang dahulu untuk mengajar supaya lebih fokus mengikuti pelatihan atau pendidikan. Jika lulus mereka akan kembali diizinkan mengajar.
2.    
      Bagi mereka yang sudah diberi pelatihan/ pendidikan selama kurun waktu tertentu tapi tidak juga lulus-lulus, maka bagi yang PNS akan dipindahtugaskan ke bidang yang sesuai dengan mereka. Bisa menjadi Tenaga Kependidikan seperti TU, pustakawan, laboran dan lain-lain. Bisa saja dipindahkan ke struktural untuk menjadi staf di instansi atau dinas-dinas yang membutuhkan. Seperti Dinas Pendidikan seperti UPT, Dinas Sosial, Pemda seperti desa atau kelurahan dan lain sebagainya. Sedang bagi guru yang statusnya honor keputusan atas mereka akan diserahkan ke pihak-pihak yang mengangkat mereka, seperti yayasan, sekolah swasta, pemerintahan daerah, dan sebagainya, apakah diberhentikan atau dipindahtugaskan.
3.  
     Pilihan terahir diberi kesempatan untuk memilih pensiun dini terutama bagi PNS guru yang sudah memenuhi persyaratan.


      Sumber: benihpagi.com

Senin, 14 September 2015

Pemerintah akan Menguji Kompetensi Seluruh Guru Akhir November 2015

di tayang ulang dari laman http://www.kemdikbud.go.id/

Jakarta, 9 September 2015  --- Pemerintah berencana akan menguji kompetensi terhadap seluruh guru pada akhir November tahun ini. Ujian ini dilakukan sebagai pemetaan terhadap kompetensi yang dimiliki guru. Ujian akan digelar di sebanyak 5.000 tempat uji kompetensi (TUK).
 
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata menyampaikan, selama ini pemerintah baru memiliki potret uji kompetensi guru (UKG) terhadap 1,6 juta guru. Dari jumlah tersebut, kata dia, hanya 192 orang yang kompetensinya di atas 90. "Akhir November akan menguji seluruh guru tanpa kecuali," katanya saat memberikan keterangan pers di Kemendikbud, Jakarta, Senin (7/10/2015).
 
Sumarna mengatakan, dengan ujian ini akan diketahui kemampuan guru. Bagi guru yang kompetensinya kurang, kata dia, akan diberikan pembekalan melalui pengembangan profesi berkelanjutan. "Tidak melulu tatap muka, tetapi bisa daring," katanya.
Guru-guru akan dikelompokkan sesuai kemampuannya mengacu pada hasil ujian tersebut. Mereka yang meraih skor tinggi cukup mengikuti pembekalan wajib selama 4-10 jam. Sementara yang meraih skor kurang akan lebih banyak jumlah jamnya.
Sumarna menyebutkan, saat ini rata-rata nilai UKG 4,7. Target renstra tahun ini, kata dia, rata-rata nilai UKG 5,5. "Nanti tahun 2019 rata-rata kompetensi guru 8,0," katanya.
 
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Sumarna, berbagai macam perlakuan dilakukan terhadap guru. Namun demikian, kata dia, peningkatan kompetensi guru bukan melulu tugas pemerintah, tetapi kewajiban individu guru juga ada. "Target kita adalah melakukan ujian terhadap mereka dan akan dilakukan peningkatan kompetensi.(***)

Semoga guru Indonesia menjadi guru terbaik di dunia..

Senin, 17 Agustus 2015

PPK TATA BOGA SMP TERBUKA 2 CIGUDEG 2014


PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN
TATA BOGA

BOLU DURIAN, KUE KERING
BERBAHAN DASAR DURIAN DAN LAINNYA
         

BAGI PESERTA DIDIK SMP TERBUKA
TAHUN 2014





PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR
SMP TERBUKA 2 CIGUDEG
Alamat : Jl. Sudamanik Ds. Rengasjajar Kec. Cigudeg Kabupaten Bogor

         
SMP Terbuka  2 Cigudeg Kabupaten Bogor yang berlokasi di daerah penghasil durian yang sangat banyak memiliki peluang sekaligus tantangan untuk membina siswa yang mandiri dengan karakteristik tersebut, sehingga program Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill )sangat diperlukan agar para lulusan mau dan mampu menghadapi problema hidup dan kehidupan, pro aktif dan kreatif mencari serta menentukan solusi sehingga akhirnya mampu mampu mengatasi berbagai tantangan hidup.





Kondisi geografis wilayah Kecamatan  Cigudeg   membentuk pola hidup sosial ekonomi masyarakat, mayoritas mengandalkan pertanian 20 %, buruh pada perusahaan pertambhangan bahan galian C 70 %, home industri aneka makanan dan tata boga 10 %, sehingga sebagian besar berada pada posisi ekonomi lemah penghasilan rata-rata setiap bulan Rp. 400. 000,-

Kondisi seperti ini memaksa diantara anak usia memasuki dunia kerja, hal ini merupakan suatu tantangan  terhadap dunia pendidikan untuk memberi bekal keterampilan agar siswa mampu menciptakan lapangan kerja, melalui konsep pendidikan berbasis luas yang berorientasi kepada penguasaan dan kepemilikan kecakapan hidup




Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan memberi bekal keterampilan dipilihkan jenis keterampilan Tata Boga.
    1. Alasan :
Ø   Sesuai dengan minat siswa
Ø   Memberikan nilai usaha ekonomi bagi para siswa dengan bantuan dari masyarakat sekitar.
Ø   Merangsang perkembangkan home industri.
    1. Tujuan
1. Tujuan Umum
Ø   Memberikan bekal keterampilan kepada siswa tentang tata boga.
2. Tujuan Khusus
Ø   Memberikan bekal keterampilan kepada para siswa  baik teoritis maupun praktis tata boga dengan kualitas memadai.
Ø   Memberikan pengetahuan manajemen pemasaran.
    1. Harapan
Ø   Memiliki kemampuan untuk berwira usaha setelah tamat dari SMPT
Ø   Memberi harapan dimasa yang akan datang dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.






Ø  Minat siswa tinggi dibuktikan dengan isian yang berbentuk angket, 90 % memilih keterampilan Tata Boga.
Ø  Kondisi tempat yang sangat memungkinkan karena adanya dukungan kerjasama dengan pihak luar ( Tenaga ahli yang berpengalaman dari masyarakat, memiliki tempat kegiatan yang dipakai oleh warga setempat ).
Ø  Disekitar lokasi TKB terdapat masyarakat yang banyak memerlukan hasil keterampilan ini.
Ø  Lingkungan kegiatan aman dan kondusif, mudah dijangkau ( dekat dengan sekolah induk ). 







 A.    Faktor – faktor yang mendukung program keterampilan
1.  Faktor – faktor kekuatan
a. Karakteristik siswa
Ø  Sebagian besar siswa sangat mendukung dengan adanya keterampilan tata boga ini.
Ø  Hasil questioner siswa tentang jenis keterampilan 92,9 % memilih keterampilan tata boga (41 Orang)
b. Motivasi dan kemampuan Guru Pamong
Ø  Guru Bina dan Guru Pamong mempunyai kemampuan untuk membimbing keterampilan tata boga.
c. Dukungan kepala sekolah
Ø  Untuk memberikan bekal keterampilan tata boga kepala sekolah sangat mendukung dengan memberikan fasilitas ruangan / peralatan untuk kepentingan kegiatan tersebut.
d. Keadaan tempat kegiatan belajar
Ø  Aman
Ø  Kondusif
Ø  Mudah dijangkau
Ø  Dekat dengan sekolah induk
e. Sarana keterampilan yang sudah ada
Ø  Ruangan yang tersedia dan memadai serta Guru Bina dan Guru Pamong yang mempunyai keterampilan tata boga.
Ø  Jumlah peralatan ada, walaupun perlu tambahan
f. Dukungan orang tua dan masyarakat
Ø  Orang tua dan masyarakat yang ada disekitar TKB sangat mendukung dan mendorong para siswa untuk mendapatkan keterampilan yang sangat berguna bagi mereka dan lingkungannya.





 2. Faktor-faktor peluang
a. Keterampilan yang ada di masyarakat
Ø  Keterampilan yang ada di masyarakat berskala kecil
Ø  Bergerak dibidang tata boga
Ø  Peluang pengembangan keterampilan tata boga sangat besar
b. Tenaga ahli dari luar sekolah
Ø  Adanya tenaga ahli dari masyarakat yang siap membantu dalam mambina PPK
c. Bantuan dari pemerintah lokal
Ø  Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam rapat mingguan
Ø  Memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan
d. Ketersediaan bahan baku
Ø  Bahan baku baku sangat mudah didapat karena banyaknya pohon durian
Ø  Alat mudah didapat
e. Kemudahan proses produksi
Ø  Pengetahuan mengenai tata boga mudah di mengerti oleh siswa.
Ø  Kompetensinya mudah diserap dan mudah diimplementasikan.
f. Pemasaran produksi
Ø  Melalui koperasi siswa SMP Induk
Ø  Dititipkan ditoko-toko
Ø  Dipasarkan langsung dimasyarakat sekitar
g. Kebutuhan masyarakat sekitar
Ø  Harga produksi sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar
Ø  Harga dibawah harga pasar






Keberlangsungan Program Pendidikan Keterampilan seperti ini selayaknya dipertahankan dan disikapi positif oleh pemerintah daerah dengan ikut memberikan dukungan terutama khusus bagi siswa SMP Terbuka yang mayoritas tidak sanggup untuk meneruskan pendidikan kejenjang lebih tinggi.
Menyediakan lapangan kerja, mempermudah penyediaan modal kerja atau pembinaan kewira usahaan mungkin lebih dibutuhkan mereka sebagai jaminan masa depan yang pasti dirasakan berat kelak dikemudian hari.





















Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya PPK 2014 dan akan dilanjutkan dengan PPK 2015 dengan kreasi keterampilan tata boga yang lebih baik. 
       untuk penampilan di youtube silahkan buka di :  
 https://youtu.be/GN-lThyWGKY